LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA
A.
Konsep Dasar Penyakit Anemia
1.
Anemia
a.
Pengertian
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dan atau hitung
eritosit lebih rendah dari harga normal (Kapita
Selekta, 2001;547).
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan
komponen darah, elemen tak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut
oksigen darah (Marilynn E. Doenges, 1999
; 569).
Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah hemoglobin dalam
1 mm3 darah atau berkurangnya volume sel yang didapatkan (Packed Red
Cells Volume) dalam 100 ml darah (Ngastiyah,
1997 ; 358).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anemia adalah
suatu kekurangan jumlah sel darah merah atau kekurangan jumlah hemoglobin yang
ada di dalamnya.
b. Anatomi
Fisiologi Darah
1) Anatomi
Darah
Darah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnanya merah, warna merah itu keadaanya tidak tetap tergantung pada banyaknya
O2 dan CO2 di dalamnya. Darah yang banyak mengandung CO2
warnanya merah tua. Adanya O2 dalam darah diambil dengan jalan
bernapas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau metabolisme
di dalam tubuh.
Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau
pompa jantung dan selama darah berada dalam pembuluh maka akan tetap encer,
tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku.
Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah
tersebut sedikit obat anti pembekuan atau sitras natrikus, dan keadaan ini
sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah (Syaifuddin, B.Ac. 1997 ; 58).
a)
Volume darah atau banyaknya darah
Jumlah total darah bervariasi dengan umur, jenis kelamin, berat badan,
bentuk badan dan faktor lain. Terdapat sedikit variasi dalam volume darah dari
orang yang sehat dalam masa yang panjang, kendatipun setiap komponen darah
senantiasa dalam keadaan aliran yang terus menerus.
Untuk neonatus volume darah adalah 85 ml/kg berat badan, sementara untuk
bayi adalah 80 ml/kg berat badan. Pada anak-anak volume darah rata-rata adalah
sekitar 75 ml/kg berat badan dan pada orang dewasa adalah 80 sampai 85 ml/kg
berat badan (Rosa M. Sacharin, 1994;406).
b)
Bagian-bagian Darah
(1)
Air : 91%
(2)
Protein : 3% (Albumin, globumin, protombin, fibrinogen)
(3)
Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat,
garam fosfat, magnesium, kalsium dan zat besi).
(4)
Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin,
kolesterol dan asam amino).
Jika darah dilihat begitu saja maka merupakan zat cair yang warnanya
merah, tetapi apabila dilihat dibawah mikroskop maka dalam darah terdapat
benda-benda kecil bundar yang disebut sel-sel darah.
Sedangkan cairannya berwarna
kekuning-kuningan disebut plasma, jadi darah terdiri dari 2 bagian yaitu :
(1)
Sel-sel darah ada 3 macam yaitu :
(a)
Eritrosit (sel darah merah)
(b)
Leukosit (sel darah putih)
(c)
Trombosit (sel pembeku darah)
(2)
Plasma darah
(Syaifuddin, B.Ac, 1997 ; 59).
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
Sel-sel Darah Manusia
2)
Fisiologi Darah
Fungsi darah terdiri atas :
a) Sebagai
alat pengangkut yaitu :
(1) Mengambil
O2 atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh.
(2) Mengangkat
CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
(3) Mengambil
zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh
jaringan atau alat tubuh.
(4) Mengangkat
atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan
melalui kulit dan ginjal.
b) Sebagai
pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan membinasakan
tubuh dengan perantaraan leukosit, anti body atau zat-zat anti racun.
c) Menyebarkan
panas ke seluruh tubuh
(Sayifuddin, B.Ac, 1997 ; 59)
Ringkasan
fungsi darah menurut Evelyn A. Pearce,
yaitu :
a) Bekerja
sebagai sistem transpor dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia, oksigen dan
zat-zat makanan yang diperlukan untuk tubuh supaya fungsi normalnya dapat
dijalankan dan menyingkirkan karbondioksida dan hasil buangan lain.
b) Sel darah
merah mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan sebagian dari
karbondioksida.
c) Sel darah
putih menyediakan banyak bahan pelindung dan karena gerakan fagositosis dari
beberapa sel maka melindungi tubuh terhadap serangan bakteri.
d) Plasma
membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan, menyegarkan cairan
jaringan karena melalui cairan ini semua sel tubuh menerima makanannya. Dan merupakan
kendaraan untuk mengangkut bahan buangan ke berbagai organ exkretorik untuk
dibuang.
e) Hormon dan
enzim diantarkan dari organ ke organ dengan perantaraan darah.
3) Sirkulasi
Darah
pembuluh
darah pada peredaran darah kecil, terdiri atas :
a) Arteri
Pulmonalis, merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dekstra menuju
ke paru-paru. Mempunyai 2 cabang yaitu dekstra dan sinistra untuk paru-paru
kanan dan kiri yang banyak mengandung CO2 di dalam darahnya.
b) Vena
Pulmonalis, merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru-paru masuk ke
jantung bagian atrium sinistra. Di dalamnya berisi darah yang banyak mengandung
O2.
Pembuluh darah pada peredaran darah besar, yaitu : aorta, merupakan
pembuluh darah arteri yang besar yang keluar dari jantung bagian ventrikel
sinistra melalui aorta asendens lalu membelok ke belakang melalui radiks
pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diapragma
lalu menurun ke bagian perut.
Jalannya arteri terbagi atas 3 bagian :
a) Aorta
asendens, aorta yang naik ke atas dengan panjangnya + 5 cm, cabangnya
arteri koronaria masuk ke jantung.
b) Arkus
aorta, yaitu bagian aorta yang melengkung ke arah kiri, di depan trakea sedikit
ke bawah sampai vena torakalis IV. Cabang-cabangnya : arteri brakia sefalika
atau arteri anomina, arteri subklavia sinistra dan arteri karotis komunis
sinistra.
c) Aorta
desendens, bagian aorta yang menurun mulai dari vertebra torakalis IV sampai
vertebra lumbalis IV.
Letaknya
:
a) Aorta
torakalis, dimulai dari vertebra torakalis IV sampai menembus diafragma.
Percabangannya sampai dinding toraks dan alat-alat viseral yang ada di rongga
toraks.
b) Aorta
abdominalis, pada vertebra torakalis XII terbagi 2 : arteri iliaka komunis
dekstra dan arteri iliaka komunis sinistra.
Percabangannya sampai dinding perut dan alat dalam rongga perut, panggul,
dan anggota gerak bawah.
Peredaran darah kecil, darah dari jantung ventrikel dekstra Ã’ valvula
semilunaris Ã’ arteri pulmonalis Ã’ paru-paru kiri
dan kanan Ã’ vena
pulmonalis.
Peredaran darah besar, darah dari jantung bagian ventrikel sinistra Ã’ valvula
semilunaris aorta Ã’ aorta Ã’ arteri Ã’ arteriole Ã’ kapiler arteri
Ã’ kapiler vena Ã’ venolus Ã’ vena kava Ã’ atrium
dekstra.
Gambar 2.2
Sirkulasi Peredaran
Darah Besar Dan Kecil
c. Patofisiologi
anemia
1) Patofisiologi
anemia terdiri dari :
a) Penurunan produksi
: anemia defisiensi, anemia aplastik dll.
b) Peningkatan
penghancuran : anemia karena perdarahan, anemia hemolitik dll.
(Kapita Selekta, 2001 ;
547)
2) Macam-macam
anemia menurut penyebabnya
a) Dyshaemopoetisch
aneamia
Anemia
yang disebabkan produksi erythrocyt berkurang
b) Haemolytisch
aneamia
(1) Erythrocyt
kurang baik (umurnya pendek)
(2) Racun
haemolitis, aglutinin (Penggumpalan darah)
c) Post
haemorrhagic aneamia
Aneamia
akibat perdarahan
d) Perniciosa
aneamia
Aneamia
karena kekurangan vitamin B12
e) Idiophatis
aneamia
Aneamia
yang tidak diketahui sebabnya.
d.
Manifestasi Klinik
1)
Lekas lelah
2)
Sering pusing kepala
3)
Penglihatan berkunang-kunang
4)
Jantung berdebar-debar
5)
Pucat, dapat dilihat pada bibir, kuku, conjungtiva
6)
Pemeriksaan laboratorium menunjukan Hb atau
erythrocyt rendah dari normal.
e.
Etiologi
1)
Diet yang tidak mencukupi
2)
Absorpsi yang menurun
3)
Kebutuhan yang meningkat pada kehamilan, laktasi
4)
Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor
darah
5)
Hemoglobinuria
f.
Management medik secara umum
1)
Medik
a)
Konsul
b)
Transfusi darah
c)
Obat-obat vitamin, lever injeksi dan vit B12
injeksi
d)
Diet tinggi kalori dan tinggi protein
Diet
tinggi kalori dan tinggi protein adalah diet yang mengandung lebih banyak
kalori dan protein. Prinsip pembuatannya adalah dengan menambah makanan pokok, lauk
pauk dan susu pada makanan biasa.
(1)
Makanan yang mengandung kalori : semua jenis makanan
pokok (nasi, jagung, sagu, dan singkong)
(2)
Makanan yang mengandung protein (telur, ikan,
daging, susu, keju dan kacang-kacangan yang berwarna hijau).
Syarat-syarat makanannya :
(1)
Tinggi kalori dan tinggi protein.
(2)
Cukup mengandung mineral dan vitamin.
(3)
Mudah dicerna.
Contoh
menu :
(1)
Jam 07.00-08.00 :
nasi goreng, telur dadar, tomat, sayur
dan susu.
(2)
Jam 10.00 :
bubur kacang hijau, pepaya.
(3)
Jam 13.00 : nasi, ayam goreng, tempe bacem, sayur bening, bayam, pisang.
(4)
Jam 16.00 : puding yang terbuat dari susu
(5)
Jam 18.00-19.00 :
nasi, daging empal, pepes tahu, sup, sayur, jeruk.
(6)
Jam 21.00 : biskuit dan susu.
2)
Perawatan
a)
Penderita istirahat di tempat tidur (bedrest)
b)
Diet : banyak mengandung vitamin dan protein mudah
dicerna dan dalam keadaan hangat.
c)
Kebersihan kulit, mulut dan gigi untuk mencegah dekubitus
dan stomatitis
d)
Perhatikan defikasinya
e)
Pengecekan tanda-tanda vital, tensi, pols,
respirasi, suhu.
g.
Dampak masalah terhadap perubahan struktur atau pola
fungsi sistem tubuh
1)
Perkembangan otot buruk (jangka panjang)
2)
Daya kosentrasi menurun
3)
Hasil uji perkembangan menurun
4)
Kemampuan mengolah informasi yang didengar menurun
B. Konsep
Dasar Asuhan Keperawatan Pada Klien Anemia
Proses
keperawatan adalah suatu metode yang sistematis untuk mengkaji respon manusia
terhadap masalah-masalah kesehatan dan membuat rencana keperawatan yang
bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Masalah-masalah kesehatan
dapat berhubungan dengan klien, keluarga, orang terdekat atau masyarakat (Allen, 1998 ; 21).
Langkah-langkah
dalam proses keperawatan menurut Allen terdiri dari lima tahap, yaitu : pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
1. Pengkajian
Pengkajian
adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi
dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Iyeret.
al, 1996. dikutip dari Nur Sallam, 2001 ; 17). Komponen tahap pengkajian
menurut Allen (1998 ; 22) terdiri
dari pengumpulan data, validasi data dan identifikasi pola atau deviasi yang
dituangkan dalam analisa data.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan
data adalah pengumpulan informasi yang sistematik tentang klien termasuk
kekuatan dan kelemahan klien. Data dikumpulkan dari klien, keluarga, orang
terdekat, masyarakat, grafik dan rekam medik. Klien adalah sumber informasi
primer atau sumber data yang asli. Sumber data sekunder terdiri dari data yang
sudah ada atau dari orang lain selain klien (Allen,
1998 ; 22). Data yang dikumpulkan pada pengkajian anak menurut B. A. Gitterman (dikutip dari Merenstein,
Kaplan, Rosenberg, 2001 ; 1-5) terdiri dari :
1)
Sumber
Riwayat dan Alasan Rujukan
Riwayat
dan alasan konsultasi harus diperoleh dari orang tua atau siapa saja yang
bertanggungjawab dalam penanganan anak. Informasi yang berharga dapat diperoleh
dari anak.
Alasan
konsultasi atau rujukan pada klien anemia yaitu sakit kepala, sering pusing
kepala, nyeri abdomen samar, mual atau muntah, anoreksia dan adanya penurunan
berat badan. (Marilynn E . Doenges, 1999
; 570).
2) Identifikasi Informasi atau Identifikasi
klien.
Nama,
alamat, nomor telepon, jenis kelamin, tempat/tanggal lahir, ras, agama dan
kebangsaan, dirujuk oleh siapa, pekerjaan dan nomor telepon kantor.
3) Keluhan Utama
Merupakan
keterangan singkat mengalami keluhan dan lamanya yang disampaikan oleh klien
sendiri atau pengantarnya.
Keluhan
utama pada klien anemia adalah sakit kepala, sering pusing, nyeri abdomen
samar, mual atau muntah dan tidak nafsu makan (Marilynn E . Doenges, 1999 ; 570).
4) Riwayat Penyakit Sekarang
Merupakan
pengembangan dari keluhan dan dikembangkan secara PQRST, yaitu : nyeri kepala,
kualitas nyeri, daerahnya, skala dan waktu timbulnya serta keluhan lain yang
biasa menyertai seperti kepala pusing, mual atau muntah, tidak nafsu makan. (Marilynn E . Doenges, 1999 ; 570).
5) Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit
yang diderita oleh klien yang berhubungan dengan peyakit saat ini.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga klien yang
menderita penyakit yang sama.
7) Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a)
Pertumbuhan
(1)
Berat
badan
Karakteristik anak usia pra
sekolah (4 tahun)
Pertambahan rata-rata tiap
tahun 2,3 kg/tahun sampai dengan usia 5 tahun. (Soetjiningsih, 1995 ; 18)
(2) Tinggi badan
Pertambahan rata-rata tiap
tahun adalah 6-7 cm/tahun sampai dengan usia 5 tahun. (Soetjiningsih, 1995 ; 21)
b) Perkembangan anak balita
(1)
Motorik
kasar (aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh)
(a) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi
tetangga
(b) Berjalan pada jari kaki
(c) Dapat berlari tanpa hambatan
(2)
Motorik
halus
Aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan
yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil
saja, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat, contoh pada anak usia 4 tahun,
yaitu :
(a) Menggambar garis silang.
(b) Menggambar orang hanya kepala dan badan
(c) Mengenal 2 atau 3 warna.
(3)
Bicara
dan bahasa
Kemampuan
untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara
spontan. Contoh pada anak usia 4 tahun, yaitu :
(a) Bicara dengan baik.
(b) Menyebut namanya, jenis kelamin dan
umurnya.
(c) Banyak bertanya.
(d) Bertanya bagaimana anak dilahirkan.
(4)
Perkembangan
emosi dan sosial
Aspek yang
berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Contoh pada anak umur 4 tahun, yaitu :
(a) Mendengarkan cerita-cerita.
(b) Bermain dengan anak lain.
(c) Menunjukkan rasa sayang kepada
saudara-saudaranya.
(d) Dapat melaksanakan tugas sederhananya.
(Soetjiningsih, 1995 : 29-35).
8)
Reaksi
Hospitalisasi
Menurut Whaley and wong (1995 ; 501)
hospitalisasi adalah pengalaman yang mengancam bagi setiap orang. Reaksi
hospitalisasi pada anak usia pra sekolah (4 tahun), yaitu :
a) Klien takut ditingggalkan sendiri.
b) Tidur gelisah karena merasa asing
c) Nafsu makan menurun karena stess.
9)
Riwayat
Imunisasi
Imunisasi
yang seharusnya didapatkan pada anak umur 4 tahun adalah imunisasi Hepatitis, BCG,
DPT, Polio dan Campak. Kegunaan imunisasi adalah untuk mendapatkan kekebalan
seumur hidup.
10)
Pola
Kebiasaan
a) Nutrisi
Meliputi porsi, jenis,
frekuensi, nafsu makan, adanya diet yang diberikan dan banyaknya minum.
b) Eliminasi
Pada klien dengan anemia bisa
terjadi diare atau konstipasi.
c) Istirahat dan tidur
Meliputi jam, gangguan
mendengkur, tidak dapat tenang.
d) Aktivitas
Klien dengan anemia
kemungkinan mengalami kelemahan fisik, hal ini karena kurangnya intake makanan.
e) Kebersihan diri
Pada klien anemia mengalami
gangguan karena adanya kelemahan.
11)
Pemeriksaan
Fisik
Pemerikasaan
fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah
kesehatan klien (Robert Priharjo, 1999 ;
3). Pemeriksaan fisik pada klien anemia meliputi keadaan umum klien,
kesadaran, tanda-tanda vital, antropometri dan pemeriksaan umum meliputi
keadaan kulit, kepala, mata, telinga, kelenjar limpe, leher, dada (paru-paru
dan jantung). Keadaan abdomen, sirkulasi (CRT, turgor, hidrasi), rektal,
genetalia dan anggota gerak. Pada pemeriksaan fisik ditemukan klien terlihat
lesu dan lemah, rambut (kering, tipis,
mudah putus dan tumbuh uban), mata (konjungtiva anemis, sklera ikterik),
bibir pucat dan sianosis, teraba pembesaran pada hepar dan lien, ekstremitas
atas dan bawah pucat dan sianosis (Marilynn
E. Doenges, 1999 ; 570).
12)
Data
Penunjang
Melalui pemeriksaan laboratorium
(Marilynn E. Doenges, 1999;572).
a) Hemoglobin menurun
b) Trombositopenia (trombosit menurun)
c) Hematokrit menurun.
d) Leukosit menurun.
b. Analisa Data
Analisa
data adalah kemampuan mengaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan
konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk kesimpulan dalam menentukan
masalah kesehatan dan keperawatan klien (Nasrul
Efendi, 1995 ; 24).
Data
objektif berdasarkan pada fenomena yang dapat diamati dan dipertunjukan secara
aktual (Allen, 1998 ; 33). Data
Objektif yang dapat ditemukan pada klien anemia antara lain : (Marilynn E. Doenges, 1999 ; 570).
1) Klien terlihat lesu dan lemah
2) Konjungtiva anemis
3) Sklera ikterik
4) Bibir pucat dan cianosis
5) Teraba pembesaran pada hepar dan lien
6) Ekstremitas atas dan bawah pucat dan
cianosis
7) Turgor kulit jelek
8) Adanya penurunan berat badan.
Data
subjektif menunjukkan persepsi dan sensori klien tentang masalah kesehatan (Allen, 1998 : 23). Pada klien anemia
data subjektif yang sering timbul antara lain : (Marilynn E. Doenges, 1999 ; 570).
1) Letih dan lesu
2) Sakit
kepala
3) Sering pusing kepala
4) Anoreksia (tidak nafsu makan), mual atau
muntah
5) Nyeri mulut atau lidah.
6) Nyeri abdomen samar
7) Diare atau konstipasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa
keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan
atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti
untuk menjaga status kesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah. (A. Carpenito, 2000 : dikutip dari
Nursallam, 2001 ; 35).
Menurut Marilynn E. Doenges (1999 ; 573-579), beberapa
diagnosa keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien dengan anemia antara lain
sebagai berikut :
a. Perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan komponen nutrien ke sel.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai O2 dan kebutuhan.
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna makanan.
d. Konstipasi atau diare berhubungan dengan
penurunan masukan diet ; perubahan proses pencernaan.
e. Resiko tinggi terhadap pertahanan
sekunder tidak adekuat berhubungan dengan penurunan hemoglobin leukopenia.
f. Kurang pengetahuan tentang kondisi
prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber
informasi.
3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan
keperawatan adalah mata rantai antara penetapan kebutuhan klien dan pelaksanaan
tindakan keperawatan, dengan demikian rencana asuhan keperawatan adalah
petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan
yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosa
keperawatan (Nasrul Efendi, 1995 ; 72).
Perencanaan pada klien anemia menurut Marilynn
E. Doenges (1999 ; 573-579) adalah sebagai berikut :
a. Perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan komponen nutrien ke sel.
Tujuan : Menunjukan perfusi jaringan
adekuat.
Kriteria
evaluasi :
1) Tanda vital stabil
2) Membran mukosa merah muda
3) Pengisian kapiler baik
4) Haluaran urine adekuat
5) Mental seperti biasa
Tabel 2.1
Intervensi dan Rasional Dx 1 Pada Klien
Anemia
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Awasi tanda vital, kaji pengisian
kapiler, warna kulit/membran mukosa dasar kuku.
2. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai
toleransi.
3. Awasi upaya pernafasan : auskultasi
bunyi nafas perhatikan bunyi adventisius
4. Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi.
5. Kolaborasi dengan dokter awasi
pemeriksaan labolatorium Hb/Ht dan jumlah SDM, GDA
6. Berikan SDM darah lengkap/packed,
produk darah sesuai indikasi, awasi ketat untuk komplikasi transfusi.
|
1.
Memberikan
informasi tentang derajat/ keadekuatan perfusi jaringan dan membantu
menentukan kebutuhan intervensi.
2.
Meningkatkan
ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler.
3.
Dispnea,
genericik menunjukan GJK karena regangan jantung lama/peningkatan kompensasi
curah jantung.
4.
Iskemia
seluler mempengaruhi jaringan miokardial/potensial resiko infark.
5.
Mengidentifikasi
defisiensi dan kebutuhan pengobatan/respon terhadap terapi.
6.
Meningkatkan
jumlah sel pembawa oksigen : memperbaiki defisiensi untuk menurunkan resiko
pendarahan.
|
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan.
Tujuan :
melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk aktivitas sehari-hari).
Kriteria evaluasi :
1) Nadi normal
2) Pernafasan normal
3) Tensi darah normal
Tabel
2.2
Intervensi
dan Rasional Dx 2 pada Klien Anemia
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Kaji kemampuan pasien untuk melakukan
tugas, catat laporan kelelahan dan kesulitan menyelesaikan masalah.
2. Kaji kehilangan/gangguan keseimbangan gaya, jalan, kelemahan
otot.
3. Awasi TD, nadi, pernafasan selama dan
sesudah aktivitas.
4. Ubah posisi pasien dengan perolehan dan
pantau terhadap pusing.
|
1. Mempengaruhi pilihan
intervensi/bantuan.
2. Menunjukan perubahan neurologi karena
defisiensi vitamin B12 bisa mempengaruhi keamanan pasien.
3. Meningkatkan istirahat untuk menurunkan
kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru.
4. Hipotensi postural atau hipoksia
serebral dapat menyebabkan pusing, berdenyut dan peningkatan resiko cedera.
|
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna makanan.
Tujuan :
menunjukkan peningkatan berat badan atau berat badan stabil dengan nilai laboratorium normal.
Kriteria evaluasi :
1) Tidak mengalami malnutrisi.
2) Menunjukan perilaku, perubahan pola hidup
untuk mempertahankan berat badan yang sesuai.
Tabel
2.3
Intervensi
dan Rasional Dx 3 pada Klien Anemia
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan
yang disukai.
2. Observasi dan catat masukan makanan
pasien.
3. Timbang berat badan tiap hari.
4. Berikan makan sedikit dan frekuensi
sering.
5. Observasi gejala mual/muntah.
|
1. Mengidentifikasi defisiensi, menduga
kemungkinan intervensi.
2. Mengawasi masukan kalori atau kualitas
kekurangan konsumsi makanan.
3. Mengawasi penurunan berat badan atau
efektivitas intervensi nutrisi.
4. Makanan sedikit dapat menurunkan
kelemahan dan meningkatkan pemasukan, juga mencegah distensi gaster.
5. Gejala GI dapat menunjukan efek anemia
(hipoksia) pada organ.
|
d. Konstipasi atau diare berhubungan dengan
penurunan masukan diet ; perubahan proses perencanaan.
Tujuan : membuat kembali pola normal
dari fungsi usus.
Kriteria evaluasi : menunjukan
perubahan perilaku atau pola hidup, yang diperlukan sebagai penyebab, faktor
penghambat.
Tabel
2.4
Intervensi
dan Rasional Dx 4 pada Klien Anemia
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Auskultasi bunyi usus
2. Awasi masukan dan haluaran dengan
perhatian khusus pada makanan/cairan.
3. Hindari makanan yang memebentuk gas.
4. Kaji kondisi kulit perianal dengan
sering catat perubahan dalam kondisi kulit/mulai kerusakan.
|
1. Bunyi usus secara umum meningkat pada
diare dan menurun pada konstipasi.
2. Dapat mengidentifikasi dehidrasi,
kehilangan berlebihan atau alat dalam mengidentifikasi defisiensi diet.
3. Menurunkan distress gastrik dan
distensi abdomen.
4. Mencegah lesi kulit dan kerusakan.
|
e. Resiko tinggi terhadap pertahanan
sekunder tidak adekuat berhubungan dengan penurunan hemoglobin leukopenia.
Tujuan : Mengidentifikasi perilaku untuk mencegah /
menurunkan resiko infeksi.
Kriteria evaluasi :
1) Meningkatkan penyembuhan luka
2) Bebas drainase purulen atau
eritema
3) Tidak terjadi demam
Tabel
2.5
Intervensi
dan Rasional Dx 5 pada Klien Anemia
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Tingkatkan cuci tangan yang baik oleh
pemberi perawat dan pasien.
2. Pertahankan tehnik aseptik ketat pada
prosedur / perawatan luka.
3. Berikan perawatan kulit, perianal dan
oral dengan cermat.
4. Tingkatkan masukan cairan adekuat.
|
1. Mencegah kontaminasi silang / kolonisasi
bakterial.
2. Menurunkan resiko kolonisasi / infeksi
bakteri
3. Menurunkan resiko kerusakan kulit
/ jaringan dan infeksi.
4. Membantu dalam pengenceran sekret
pernafasan untuk mempermudah
pengeluaran dan mencegah stosis cairan tubuh.
|
f. Kurang pengetahuan tentang kondisi
prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber
informasi.
Tujuan :
menyatakan pemahaman proses penyakit, prosedur diagnostik dan rencana
pengobatan.
Kriteria evaluiasi :
1) Mengidentifikasi faktor penyabab.
2) Melakukan tindakan yang perlu/perubahan
pola hidup.
Tabel
2.6
Intervensi
dan Rasional Dx 6 pada Klien Anemia
INTERVENSI
|
|
1. Berikan informasi tentang anemia,
diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan beratnnya anemia.
2. Jelaskan bahwa darah diambil untuk
pemeriksaan laboratorium tidak akan memperburuk anemia.
3. Kaji
sumber-sumber seperti keuangan dan memasak.
|
1. Memberikan dasar pengetahuan sehingga
keluarga dan pasien dapat membuat pilihan yang tepat. Menurunkan ansietas dan
dapat meningkatkan kerjasama dalam program terapi.
2. Ini sering merupakan kekhawatiran yang
tidak diungkapkan yang dapat memperkuat ansietas pasien dan keluarga.
3. Sunber yang tidak adekkuat dapat
mempengaruhi kemampuan untuk membuat atau menyiapkan makanan yang tepat.
|
4. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Implementasi
merupakan tahap keempat, pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan
keperawatan yang telah ditentukan, dengan tujuan untuk memberikan tindakan
perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya dan mencegah
masalah baru yang akan timbul. (Nursallam,
20001 ; 113)
Implementasi
adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah
disusun pada tahap perencanaan terhadap
klien (Nasrul Efendy, 1995 ; 45)
5. Evaluasi
Tahap
evaluasi adalah perbandingan hasil-hasil yang diamati dengan kriteria hasil
yang dibuat pada tahap perencanaan. Klien keluar dari siklus proses keperawatan
apabila kriteria hasil telah dicapai. Klien akan masuk lagi ke dalam siklus
apabila kriteria hasil belum tercapai (Allen,
1998 ; 123). Kriteria hasil pada tahap evaluasi pada klien anemia adalah : (Marilynn E. Doenges, 1995 ; 573)
a. Menunjukan perfusi adekuat.
b. Kebutuhan aktivitas sehari-hari terpenuhi
secara mandiri.
c. Nafsu makan membaik.
d. Berat badan stabil.
e. Nilai laboratorium normal.
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com